Jumat, 06 September 2013

Ibu Hamil, Stimulasi ilmu, doa dan al-quran

Setelah menyimak urgensi stimulasi bagi janin dalam rahim, ada beberapa metode yang bisa ditempuh oleh orangtua, khususnya ibu, untuk memberikan stimulasi pendidikan yang positif bagi anaknya yang masih dalam kandungan. Hal ini akan membawa efek positif bagi si janin. Para nabi dan orang- orang shalih terdahulu banyak melakukan doa ini, seperti nabi ibrahim (Ash- Shaffat:100, al- Furqan: 74), keluarga imran (ali imran : 38), nabi zakariya (al- anbiya:89, maryam: 5), nabi nuh (nuh: 28) dan lain- lain.

                Kedua, metode ibadah dan dzikir. Keaktifan ibu melakukan berbagai amal ibadah maupun membaca dzikir- dzikir akan berpengaruh positif kepada anak dalam kandungan. Lebih baik lagi, jika ibu turut menyertakan anaknya dalam melakukan ibadah, atau saat akan berdziki. Misanya, ketika hendak melakukan shalat maghrib, ibu berkata,” hai nak, mari kita shalat!” sembari ibu menepuk atau mengusap- usap perutnya, atau ibu mengatakan,”mari nak kita berdzikir………subhanallahi wa bihamdih subhanallahil’azim…!

                Ketiga, metode membaca atau menghafal. Yakni ibu membacakan buku, atau membaca al-quran dengan suara keras kepada anak. Demikian juga menghafal al- quran, ibu menepuk atau mengusap- usap perutnya, sembari mengatakan, “ mari nak, kita hafalkan surat an- naba’! ‘amma yatasa’alun….

                Keempat, metode dialog. Yakni metode interaktif antara anak dalam kandungan dan orang- orang diluar rahim, seperti ibu, ayah, saudara- saudara bayi, atau keluarga lainnya. Dengan metode ini, diharapkan seluruh unsur anggota keluarga dapat dilibatkan untuk melakukan interaksi, yakni menjalin dan mengajak berkomunikasi secara dialogis dengan anak dalam kandungan.

                Mengajak dialog janin dalam kandungan/ perut, menyambutnya dengan sapaan ramah tatkala si anak menendang- nendang perut ibunya atau bergerak- gerak, sembari ibu menepuk- nepuk atau mengusap- usap lembut pada bagian perut yang bergerak- gerak itu, dan mengatakan,” ada apa nak? Ayo bermain- main dengan ibu…! hal ini sangat positif sekali untuk merangsang kemampuan komunikasi dan emosional anak.

                Wahai para ibu… ! jadilah anda guru bagi anak- anak anda, sejak mereka masih dalam rahim anda, sehingga potensi keshalihan dan kecerdasan anak anda akan mulai bersemi sejak ia belum terlahir di dunia ini. Wallahul musta’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar