Kita dianjurkan untuk mendoakan anak yang baru lahir diantaranya:
Pertama, memohon keberkahan untuk si anak.
Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
وُلِدَ لِي غُلاَمٌ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ، فَحَنَّكَهُ
بِتَمْرَةٍ، وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَدَفَعَهُ إِلَيَّ
“Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau memberi nama bayiku, Ibrahim dan men-tahnik dengan kurma lalu
mendoakannya dengan keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku.
(HR. Bukhari 5467 dan Muslim 2145).Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putra Asma bintu Abu Bakr, yang bernama Abdullah bin Zubair. Sesampainya Asma hijrah di Madinah, beliau melahirkan putranya, Abdullah bin Zubair. Bayi inipun dibawa ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Asma mengatakan,
ثُمَّ دَعَا بِتَمْرَةٍ فَمَضَغَهَا، ثُمَّ تَفَلَ فِي
فِيهِ، فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ دَخَلَ جَوْفَهُ رِيقُ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ دَعَا لَهُ، وَبَرَّكَ عَلَيْهِ
“..Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minta kurma,
lalu beliau mengunyahnya dan meletakkannya di mulut si bayi. Makanan
pertama yang masuk ke perut si bayi adalah ludah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau mendoakannya dan dan memohon keberkahan untuknya.” (HR. Bukhari 3909).Teks Doa Memohon Keberkahan
Tidak ada teks doa khusus yang isinya permohonan berkah untuk anak.
Dalam Fatawa Syabakah Islam dinyatakan,
فليس هناك دليل – فيما نعلم – يدل على مشروعية قراءة شيء
من القرآن، أو الأدعية عندما يولد الطفل، سواء من قبل الأم، أو من قبل
الأب، أو من قبل غيرهما
Tidak terdapat dalil – sepengetahuan kami – yang menunjukkan
dianjurkannya membaca ayat Al-Quran atau doa tertentu ketika seorang
anak dilahirkan. Baik dao dari ibunya, bapaknya, atau doa dari orang
lain. [Fatawa Syabakah Islam, di bawah bimbingan Dr. Abdullah Al-Faqih,
no. 13605].Karena itu, kita bisa berdoa dengan bahasa apapun yang kita pahami. Misalnya dengan membaca, Baarkallahu fiik (semoga Allah memberkahi kamu) atau semacamnya.
Kedua, memohon perlindungan dari godaan setan.
Salah satu diantara contoh hal ini adalah apa yang dipraktekkan oleh istri Imran, yang merupakan ibunya maryam. Allah menceritakan kejadian ketika istri Imran melahirkan Maryam,
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا
أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ
كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ
وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya
Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah
lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki
tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia
Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya
kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” (QS. Ali
Imran: 36).Satu hal yang istimewa, karena doa ibunda Maryam ini, ketika Maryam lahir, dia tidak diganggu setan, demikian pula ketika Nabi Isa dilahirkan. Allah mengabulkan doa ibunya Maryam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ بَنِي آدَمَ مَوْلُودٌ إِلَّا يَمَسُّهُ
الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ، فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ
الشَّيْطَانِ، غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا
Setiap bayi dari anak keturunan adam akan ditusuk dengan tangan setan
ketika dia dilahirkan, sehingga dia berteriak menangis, karena disentuh
setan. Selain Maryam dan putranya. (HR. Bukhari 3431). Kemudian Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, membaca surat Ali Imran ayat 36 di atas.Kita bisa meniru doa wanita sholihah, istri Imran ini. Hanya saja, perlu disesuaikan dengan jenis kelamin bayi yang dilahirkan. Karena perbedaan kata ganti dalam bahasa arab antara lelaki dan perempuan.
a. Jika bayi yang dilahirkan perempuan, Anda bisa baca,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
b. Jika bayi yang lahir laki-laki, kita bisa membaca,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهُ بِكَ وَذُرِّيَّتَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya dua teks doa ini sama,“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu untuknya dan untuk keturunannya dari setan yang terkutuk.”
Kita juga bisa memohon perlindungan untuk anak dari gangguan setan, dengan doa seperti yang pernah dipraktekkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika mendoakan cucunya: Hasan dan Husain.
Ibnu Abbas menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan doa perlindungan untuk kedua cucunya,
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna,
dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pAndangan
mata buruk. (HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani).Kita bisa meniru doa beliau ini, dengan penyesuaian jenis kelamin bayi.
a. Jika bayi yang dilahirkan perempuan, Anda bisa baca,
أُعِيذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U’iidzuki …..b. Jika bayi yang lahir laki-laki, kita bisa membaca,
أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U’iidzuka …..Berbeda pada kata ganti; ‘…ka’ dan ‘…ki’
Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar