Anggapan bahwa
kecerdasan anak hanya dapat diturunkan oleh orangtua yang juga cerdas,
tampaknya harus diubah. Dengan gizi dan stimulasi yang tepat Anda pun
bisa mencetak anak cerdas dan kreatif.
Penelitian menunjukkan bahwa sumbangan faktor genetis terhadap
intelegensi seseorang berkisar 40-80 persen. “Kita tidak bisa mengukur
berapa persentasi kecerdasan yang diturunkan. Yang pasti anak yang
cerdas pun harus distimulasi kemampuan berpikirnya agar kecerdasannya
muncul,” kata psikolog Roslina Verauli.
Namun bila Anda merasa kecerdasan Anda tergolong rata-rata, tak perlu
khawatir nantinya si kecil otaknya kurang “encer”. Pasalnya ada faktor
lain yang tak kalah penting dalam kecerdasan anak, yakni gizi dan pola
asuh orangtua (lingkungan).
Gizi yang baik ibarat bahan bakar bagi otak. Perkembangan sirkuit otak
sangat bergantung pada kualitas nutrisi dan stimulasi yang diberikan
pada balita sejak dalam kandungan sampai usia tiga tahun pertama, atau
disebut masa emas pertumbuhan (golden age period).
Cepatnya pertumbuhan sel otak manusia pada usia bayi hingga usia tiga
tahun dan mencapai kesempurnaannya di usia lima tahun, membuat faktor
pemenuhan gizi sebagai faktor yang vital.
“Sampai umur setahun, 60 persen energi makanan bayi digunakan untuk
pertumbuhan otak,” kata dr.Soedjatmiko, Sp.A (K), dokter spesialis anak
konsultas tumbuh kembang. Oleh karena itu bayi dan balita membutuhkan
banyak protein, karbohidrat, dan lemak.
Selain itu bayi dan balita membutuhkan vitamin B1, B6, asam folat,
yodium, zat besi, seng, AA, DHA, sphyngomyelin (kompleks lipid kandungan
lemak di otak), sialic acid, dan asam-asam amino seperti tyrosine dan
tryptophan.
“ASI mengandung semua kebutuhan tersebut, termasuk AA, DHA,” kata
Soedjatmiko, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam acara Smart
Parent Conference yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta beberapa
waktu lalu ini.
Dengan nutrisi yang seimbang, makin banyak jumlah sel-sel otak bayi.
“Makin banyak kualitas percabangan sel-sel otak, makin bagus fungsi
sinaps (ujung sel saraf) antara sel-sel otak, makin cerdas seorang
anak,” ujar Soedjatmiko.
Stimulasi tepat
Mengingat pentingnya periode emas ini dalam masa perkembangan anak,
orangtua dan guru perlu memberikan stimulasi yang cukup bagi anak.
Karena hanya dengan stimulasi, perkembangan kognisi, sosial dan emosi
anak bisa mencapai tahap yang optimal.
Merangsang kecerdasan anak sudah bisa dilakukan sejak dini, bahkan sejak
dalam kandungan terus menerus setiap hari dengan stimulasi yang
bervariasi dan teratur, dengan merangsang otak kiri dan otak kanan
bersama-sama.
“Stimulasi akan memengaruhi pertumbuhan sinaps yang membutuhkan sialic
acid untuk membentuk gangliosida, yang penting untuk kecepatan proses
pembelajaran dan memori,” lanjut Soedjatmiko.
Selain itu, rangsangan yang bervariasi dan dilakukan dengan kasih sayang
akan melipatgandakan jumlah hubungan antar sel otak sehingga membentuk
sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat, sehingga kecerdasan
anak semakin tinggi dan bervariasi (multiple inteligence).
Menurut Roslina Verauli, untuk memberikan stimulasi yang tepat orangtua
harus peka terhadap kemampuan anak. “Ajak anak bermain sesuai dengan
minatnya. Ajak pula anak melihat berbagai tempat, jangan hanya ke mal
saja,” kata psikolog yang akrab di sapa Vera ini.
Vera juga menyarankan agar orangtua memberikan tempat tinggal yang kaya
fasilitas penunjang kecerdasan, seperti adanya buku- buku, alat musik,
juga halaman tempat anak bermain. “Bila tak punya halaman, sesekali ajak
anak ke lapangan atau taman publik,” cetusnya.
Terakhir adalah stimulasi berupa pendidikan dan pelatihan yang memadai.
“Selain sekolah, ikutkan anak pada kegiatan eskul. Tapi bukan les
matematika, melainkan yang berkaitan dengan minat anak. Bila dua tahun
tidak ada perkembangan, stop, ganti dengan eskul lain,” ujar psikolog
yang sering menjadi narasumber di berbagai media ini.
# Nutrisi Otak Agar Anak Cerdas #
Agar si kecil tumbuh sehat juga cerdas maka Kebutuhan yang diperlukan
antara lain Lemak Pembangunan Otak, Lemak, terutama asam lemak (DHA dan
ARA), adalah salah satu nutrisi yang penting untuk pertumbuhan otak dan
mata si kecil. Kekurangan kedua jenis asam lemak esensial itu saat lahir
berkorelasi dengan berat badan yang rendah, lingkar kepala yang kecil,
dan ukuran plasenta yang rendah. Akibatnya perkembangan sistem saraf
pusat dan kemampuan kognitif di masa selanjutnya pun turut terpengaruh.
menurut suatu penelitian yang dipublikasian dalam Brithis Medical
Journal, Inggris, tahun 2001.
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, berikan ASI seoptimal mungkin untuk
si kecil. Sebab ASI terbukti mengandung asam lemak yang dibutuhkan otak
untuk bisa berkembang. Dari studi yang dilakukan di The University of
Kentucky Chandler Medical Center, Amerika Serikat, terbukti IQ bayi yang
diberi ASI jauh lebih tinggi dibanding dengan yang tidak diberi ASI.
Dan, pada saat anak mulai diberikan makanan padat, kebutuhan asam lemak
itu bisa Anda penuhi dengan memberikan ikan, telur bebek, susu yang
diperkaya DHA dan ARA, atau minyak jagung.
Karbohidrat Bahan Bakar Otak Glukosa dari makanan yang kaya karbohidrat
merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak berfungsi
optimal. Proses pengolahan informasi dan mengingat dapat berjalan dengan
baik dengan terpenuhinya kebutuhan glukosa otak tersebut. Ini semua
bisa didapatkan dengan memberikan anak berbagai jenis kacang-kacangan,
kentang, buah-buahan seperti pisang, sawo, serta sayur-sayuran misalnya
singkong dan daun ubi jalar.
Sedangkan untuk Protein Pembentukan Neurotransmiter adalah senyawa asam
amino yang berperan terhadap proses pengolahan informasi di otak. Kadar
ini sendiri amat berpengaruh terhadap seberapa banyak protein yang ada
dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari Kebutuhan ini bisadidapat dari
ikan, daging, keju, yogur dan kacang-kacangan Sedangkan kebutuhan
Buah-buahan, Sayur-sayuran yang diperkaya antioksidan amat diperlukan
untuk melindungi otak dari proses kerusakan sel-sel otak yang dapat
menyebabkan kesulitan dalam mengingat, seperti proses belajarpun jadi
lamban.
# Nutrisi Tepat, Anak Cerdas #
USIA balita adalah masa pertumbuhan pesat, termasuk otak yaitu organ
penting sebagai pusat kontrol, berpikir, emosi, dan tingkah laku.
Keberhasilan proses pertumbuhan otak dipengaruhi asupan gizi yang
seimbang semasa bayi dalam kandungan, masa bayi, dan balita.
Karena itu, penerapan pola makan yang baik sudah harus dimulai sejak
dini. Diketahui, kecerdasan dipengaruhi tiga hal, yaitu genetik,
lingkungan, dan gizi. Kekurangan zat gizi tertentu bisa menghambat
perkembangan otak dan bisa menurunkan kecerdasan anak.
Faktor gizi menjadi penting karena bersifat irreversible, jadi jika
kekurangan pada masa tertentu tidak dapat pulih. Karena itu sebagai
orangtua, memilih makanan terbaik dengan kandungan nutrisi seimbang dan
porsi yang tepat harus dikuasai.
Pertumbuhan otak atau masa cepat tumbuh otak terjadi ketika bayi masih
dalam kandungan hingga bayi berusia 18 bulan. Karena itu, ibu hamil juga
harus memperhatikan asupan nutrisi yang dimakan. Perkembangan otak
berlanjut di masa balita, merupakan suatu periode penting bagi proses
tumbuh-kembang.
Masa pertumbuhan dan perkembangan usia balita menjadi penentu
keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak pada periode selanjutnya.
Pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal sangat dipengaruhi
asupan zat gizi makanan yang dikonsumsi.
Begitu juga dengan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berhubungan
erat dengan tingkat kecerdasan anak. Sementara itu, otak janin mengalami
periode pertumbuhan cepat pertama kali saat kehamilan trimester ketiga.
Pada trimester ketiga ini, sel neuron (sel-sel otak) pada otak besar
membelah dan membagi dengan cepat. Berbagai nutrisi berperan penting
dalam pembentukan dan perkembangan otak janin yang telah dimulai pada
awal kehamilan.
Kebutuhan zat gizi yang penting ditingkatkan selama kehamilan adalah
karbohidrat (energi), protein, kalsium, fosfor, zat besi, magnesium,
seng, iodium, vitamin A, B1, B3, B6, B9 (asam folat), C, dan vitamin D.
Pada trimester ketiga usia kehamilan, sangat penting mengonsumsi bahan
makanan yang mengandung zat gizi, seperti vitamin B6, seng, kalsium, zat
besi, protein, dan B9.
Masa pertumbuhan emas otak tahapan kedua terjadi saat bayi baru lahir
sampai usia 30 bulan. Usia bayi 0–6 bulan sangat disarankan untuk
diberikan air susu ibu (ASI) eksklusif. ASI mengandung nutrisi yang
cukup hingga bayi berusia enam bulan. Menginjak usia 6–30 bulan, bayi
mulai diberi makanan sesuai kebutuhan tubuhnya.
# Anak cerdas dengan alunan musik #
Musik tidak sekedar hiburan yang menyenangkan untuk di dengar tetapi
dari beberapa penelitian membuktikan bahwa musik juga dapat mencerdaskan
anak. Alunan suara yang berirama dapat dimanfaatkan untuk merangsang
janin agar kelak menjadi anak cerdas dan kreatif. Ahli lain percaya
bahwa musik dapat dipakai untuk memutar janin sungsang kembali ke posisi
normal. Lalu musik yang bagaimana yang dapat membuat anak menjadi
cerdas? Apakah harus musik klasik yang sudah banyak diteliti?
Menurut psikolog dan terapis Dra. Louise M, MPsi, mengatakan bahwa bukan
hanya musik klasik yang dapat memberikan terapi bagi janin, bayi dan
anak-anak tetapi semua musik yang berirama tenang, mengalun lembut dan
teratur. Dan bukan musik yang beraliran cadas atau musik metal yang
membuat anak justru menjadi gelisah. Adapun untuk musik klasik memang
sudah tidak diragukan lagi karena sudah banyak diteliti seperti karya
Mozart dan Sebastian Bach.
Musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan
otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga
meningkatkan kemampuan afektif si anak. Oleh karena itu sangat
dianjurkan bagi ibu yang sedang mengandung untuk mendengarkan musik yang
lembut atau musik klasik. Hal ini dapat dilakukan ketika sedang dalam
perjalanan dalam mobil atau sambil tiduran. Ketika ibu sedang
mendengarkan musik dengan nyaman maka akan membuat detak jantung dan
desir aliran darah menjadi teratur sehingga emosinya menjadi stabil.
Emosi yang stabil pada ibu akan membuat makan menjadi teratur dan
kebutuhan nutrisi untuk bayi dapat terpenuhi dengan baik.
Mendengarkan musik klasik sebenarnya merupakan bagian dari beberapa
stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam
kandungan. Menurut guru besar Prof. Dr. Utami Munandar, stimulasi
tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan “mengelus-elus” jabang
bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara
dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh
perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin
efektif pengaruhnya. Pada janin, musik akan merangsang perkembangan
sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang
otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia
tiga tahun.
Berbagai penelitian telah membuktikan musik Mozart dapat: 1).
Menstimulasi otak kanan, meningkatkan kreatifitas berpikir, 2).
Mengurangi stress dan tekanan, 3). Memelihara pikiran, tubuh dan jiwa
anda, 4). Menstabilkan detak jantung, tekanan darah dan temperatur
tubuh.
Efek musik Mozart pada janin dalam kandungan, bayi baru lahir, bayi dan
anak-anak adalah : 1). mengatur pergerakan alami tubuh, 2). mengurangi
stres & membuat bayi lebih aktif, 3). meningkatkan kestabilan
emosional, 4). menstimulasi gerakan tubuh, 5). membuat tubuh menjadi
lebih rileks.
Musik tidak hanya diberikan pada saat janin masih dalam kandungan tetapi
setelah dilahirkan pun masih terus untuk mengoptimalkan tumbuh kembang
anak. Dengan semakin bertambah usia anak-anak menyukai musik yang
berdampak juga untuk tumbuh kembang masa anak-anak, remaja dan dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar