Ibu Hamil, Stimulasi ilmu, doa dan al-quran
Setelah menyimak urgensi stimulasi bagi janin dalam rahim, ada beberapa
metode yang bisa ditempuh oleh orangtua, khususnya ibu, untuk
memberikan stimulasi pendidikan yang positif bagi anaknya yang masih
dalam kandungan. Hal ini akan membawa efek positif bagi si janin. Para
nabi dan orang- orang shalih terdahulu banyak melakukan doa ini, seperti
nabi ibrahim (Ash- Shaffat:100, al- Furqan: 74), keluarga imran (ali
imran : 38), nabi zakariya (al- anbiya:89, maryam: 5), nabi nuh (nuh:
28) dan lain- lain.
Kedua, metode
ibadah dan dzikir. Keaktifan ibu melakukan berbagai amal ibadah maupun
membaca dzikir- dzikir akan berpengaruh positif kepada anak dalam
kandungan. Lebih baik lagi, jika ibu turut menyertakan anaknya dalam
melakukan ibadah, atau saat akan berdziki. Misanya, ketika hendak
melakukan shalat maghrib, ibu berkata,” hai nak, mari kita shalat!”
sembari ibu menepuk atau mengusap- usap perutnya, atau ibu
mengatakan,”mari nak kita berdzikir………subhanallahi wa bihamdih subhanallahil’azim…!
Ketiga, metode
membaca atau menghafal. Yakni ibu membacakan buku, atau membaca
al-quran dengan suara keras kepada anak. Demikian juga menghafal al-
quran, ibu menepuk atau mengusap- usap perutnya, sembari mengatakan, “
mari nak, kita hafalkan surat an- naba’! ‘amma yatasa’alun….
Keempat, metode
dialog. Yakni metode interaktif antara anak dalam kandungan dan orang-
orang diluar rahim, seperti ibu, ayah, saudara- saudara bayi, atau
keluarga lainnya. Dengan metode ini, diharapkan seluruh unsur anggota
keluarga dapat dilibatkan untuk melakukan interaksi, yakni menjalin dan
mengajak berkomunikasi secara dialogis dengan anak dalam kandungan.
Mengajak dialog janin dalam kandungan/ perut, menyambutnya dengan
sapaan ramah tatkala si anak menendang- nendang perut ibunya atau
bergerak- gerak, sembari ibu menepuk- nepuk atau mengusap- usap lembut
pada bagian perut yang bergerak- gerak itu, dan mengatakan,” ada apa
nak? Ayo bermain- main dengan ibu…! hal ini sangat positif sekali untuk
merangsang kemampuan komunikasi dan emosional anak.
Wahai para ibu… ! jadilah anda guru bagi anak- anak anda, sejak mereka
masih dalam rahim anda, sehingga potensi keshalihan dan kecerdasan anak
anda akan mulai bersemi sejak ia belum terlahir di dunia ini. Wallahul musta’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar